WOLED vs QD-OLED: Temukan monitor OLED terbaik tahun 2025! 🚀✨
Teknologi dioda pemancar cahaya organik (Layar OLED) telah merevolusi dunia komputasi, menawarkan pengalaman visual yang luar biasa pada perangkat mulai dari smartphone dan tablet hingga laptop dan monitor gaming OLED terbaikKetika berbicara tentang monitor PC, konsumen umumnya memiliki dua pilihan populer: WOLED dan QD-OLED. 📺✨
Panel WOLED
WOLED adalah singkatan dari White OLED, dan dipopulerkan oleh LG. WOLED memiliki empat subpiksel: merah, hijau, biru, dan putih. Panel jenis ini menghilangkan pemancar individual untuk filter merah, hijau, dan biru, menggunakan satu lapisan yang memancarkan cahaya putih. Subpiksel putih tidak memiliki filter, sehingga cahaya putih dari pemancar dapat melewatinya tanpa gangguan. 🌈

Pengaturan ini memungkinkan WOLED mempertahankan manfaat yang sama seperti OLED tradisional—kontrol keluaran cahaya piksel demi piksel, menghasilkan kontras yang luar biasa—namun juga memiliki keunggulan tambahan. Dengan menggunakan satu pemancar putih untuk melewati filter warna, WOLED tidak menghadapi masalah penuaan masing-masing pemancar merah, hijau, dan biru pada tingkat yang berbeda, yang menyebabkan pergeseran warna dan burn-in.
Teknologi WOLED tidak sepenuhnya menghilangkan burn-in atau retensi gambar pada monitor, tetapi dapat mengurangi keparahan fenomena ini seiring berjalannya waktu.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan filter memiliki kekurangan. Meskipun Anda bisa mendapatkan warna putih yang sangat terang berkat pemancar cahaya putih, filter warna dapat meredam cahaya tersebut, sehingga mengurangi volume warna. 💡
Panel QD-OLED
Quantum-Dot OLED (QD-OLED) menggantikan pemancar cahaya putih dengan sumber cahaya biru dan dikembangkan oleh Samsung Display. Dengan demikian, terdapat subpiksel merah dan hijau; subpiksel biru hanyalah perpanjangannya.
Setiap subpiksel merah dan biru masing-masing diinfus dengan titik kuantum merah dan biru, di atas lapisan emisif biru. Sifat titik kuantum yang hemat energi (dapat melewatkan 99% cahaya yang diterimanya) memungkinkan panel QD-OLED mencapai tingkat kecerahan puncak yang lebih tinggi dan menghasilkan warna yang lebih unggul, berkat tidak perlu menggunakan filter warna seperti pada panel WOLED. 🌟

Keuntungan lainnya adalah karena Anda tidak perlu menggerakkan cahaya putih, yang juga harus berurusan dengan filter warna, QD-OLED lebih hemat energi. 💡
Pengujian kami menunjukkan bahwa monitor QD-OLED secara konsisten menghasilkan volume warna yang lebih unggul dibandingkan monitor WOLED. Misalnya, kami telah melihat panel QD-OLED mencapai cakupan DCI-P3 sekitar 110% untuk warna yang sangat jenuh dalam konten SDR dan HDR. Dan AOC AG346UCD Monitor ini resmi menjadi monitor OLED paling berwarna yang pernah kami uji hingga saat ini, mendekati sempurna dengan volume sRGB sebesar 100.95%. 🎨
Mitigasi Burn-in/Retensi Gambar
Burn-in terjadi ketika gambar di monitor tetap terekam dan dapat terlihat ketika konten yang berbeda ditampilkan. Contohnya adalah ticker bar statis di bagian bawah layar pada saluran berita (seperti CNN atau Fox News) atau status bar dalam game. Jika bar tersebut tetap berada di posisi yang sama tanpa strategi mitigasi, gambar tersebut akan terlihat ketika Anda beralih ke konten media yang, misalnya, menampilkan latar belakang terang. ⚠️
Kapan Kami menguji monitor gaming OLEDKami belum memilikinya cukup lama untuk melakukan uji ketahanan guna memverifikasi burn-in. Namun, produsen telah menerapkan mekanisme firmware yang ekstensif untuk mengurangi burn-in pada panel OLED, WOLED, dan QD-OLED modern.

Misalnya, Philips menggunakan fitur pergeseran piksel untuk menggeser konten yang ditampilkan ke atas/kiri/kanan/bawah sebesar 1 piksel (dan hingga 8 piksel) guna mengurangi burn-in. Fitur ini dapat diaktifkan secara otomatis setiap 80 detik. Anda juga dapat mengaktifkan pembersihan burn-in secara manual. LG menawarkan fitur-fitur seperti Clear Panel Noise dan Screen Shift. Panel Samsung juga menawarkan fitur Pixel Shift, Penyesuaian Kecerahan Logo, penyegaran piksel, dan pengoptimalan tampilan.
Meskipun mustahil untuk menjamin bahwa panel OLED tidak akan mengalami burn-in atau retensi gambar selama masa pakainya, fitur-fitur ini secara signifikan mengurangi risiko tersebut. 🔧
Kesimpulan
Saat ini, sulit menemukan monitor OLED yang buruk, karena rasio kontras, volume warna, dan waktu responsnya menempatkannya di tingkat yang lebih tinggi daripada pesaingnya. VA dan IPS. 💰 Satu-satunya kelemahan utama dalam memilih panel OLED daripada panel IPS adalah harganya.
Anda harus membayar premi yang signifikan untuk menikmati manfaat nyata OLED. Namun, setelah Anda berkomitmen pada teknologi ini, Anda harus memutuskan seberapa besar pengorbanan yang Anda rela keluarkan dari dompet Anda. memantau Monitor berbasis WOLED biasanya lebih murah, tetapi Anda harus menghadapi keterbatasan kecerahan dan volume warna. Monitor QD-OLED tidak memiliki keterbatasan tersebut, tetapi harganya akan lebih tinggi lagi. 🤑